Raja komunitas Daja Ajowa Akoko di wilayah Oke-Akoko, Oba Yaya Obaniyi, telah meminta masyarakat untuk mendukung pemerintahannya.
Oba Obaniyi, yang baru saja meraih kemenangan di pengadilan yang menegaskan posisinya, secara khusus mengajak para lawannya untuk bersatu dengannya dalam membangun komunitas agraris.
Mahkamah Tinggi Negara Bagian Ondo yang bersidang di Ikare-Akoko, Wilayah Pemerintahan Lokal Akoko Utara-Timur, mengukuhkan penunjukan Obaniyi sebagai penguasa tradisional komunitas Daja Ajowa Akoko.
Putusan tersebut datang setelah beberapa tahun pertarungan hukum di antara keluarga kerajaan yang bersaing dalam komunitas.
Dalam putusan yang dibacakan oleh Hakim Femi Akinbinu, pengadilan menyatakan bahwa raja, yang merupakan pihak penggugat dalam perkara ini, telah menghadirkan bukti dokumen konkret yang mendukung klaimnya sebagai penguasa adat yang secara sah ditunjuk bagi komunitas tersebut.
Mahkamah juga menyatakan bahwa klaim bahwa seorang Kepala S. O. Alaremu telah dipilih sebagai Shaba (seorang kepala adat) tidak terbukti dan tidak memiliki bukti pendukung apa pun.
Menanggapi putusan tersebut, sang raja meminta para pesaingnya "untuk menyarungkan pedang mereka dan bergabung dengannya dalam membangun kota."
“Pembangunan masyarakat harus menjadi yang utama di benak semua orang, bukan litigasi yang tidak perlu,” tambah pemimpin tradisional tersebut.
Beberapa anggota Klannya Ibowe dari Rumah Tangga Penguasa Oyagi di Daja sebelumnya telah membawa Oba Obaniyi, Akoko North-West Local Government, Komisaris Negara Bagian untuk Urusan Pemerintahan Daerah dan Kepala Adat, Jaksa Agung dan Komisaris Kehakiman, serta Dewan Eksekutif Negara Bagian ke Pengadilan Tinggi Negara Bagian Ondo terkait penunjukan Obaniyi sebagai Oludaja Daja Ajowa-Akoko.
Obaniyi diangkat sebagai Shaba of Daja pada tahun 1997 sesuai dengan Deklarasi Kepemimpinan Morgan, sebelum akhirnya ia dipromosikan menjadi Oludaja of Daja Ajowa-Akoko. Dikumpulkan bahwa, sesuai dengan adat dan tradisi kota tersebut, pengangkatan raja-raja di komunitas tersebut mengikuti sistem promosi, di mana siapa pun yang menjadi Shaba secara otomatis naik jabatan sebagai Oludaja.
Para penentang, melalui pengacaranya, Tuan Femi Emadamori, telah meminta pengadilan untuk membatalkan pengangkatan Obaniyi dan mencabut tongkat jabatannya sebagai Oludaja. Namun, pengadilan menolak kasus mereka.
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. ( Syndigate.info ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar