NHIS mencapai target pendaftaran 20 juta peserta

Gambar terkait NHIS hits 20 million enrolment target (dari Bing)

Direktur Jenderal Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional, Dr. Kelechi Ohiri, pada hari Rabu, memberitahukan kepada Komite Pelayanan Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat bahwa lebih dari 20 juta warga Nigeria kini telah terdaftar dalam Skema Jaminan Kesehatan Nasional, meningkat dari 16,8 juta pada tahun 2023.

Dalam pidatonya di hadapan komite di Kompleks Majelis Nasional, Abuja, Ohiri mengatakan bahwa pencapaian tersebut menempatkan negara pada jalur yang benar untuk melampaui target presiden tahun 2027 mengenai cakupan asuransi kesehatan universal.

NHIS, pada Desember 2024, menetapkan target untuk mencapai jumlah kepesertaan 20 juta warga Nigeria dalam asuransi kesehatan pada tahun 2025.

Ohiri, dalam pertemuan media di Abuja, mencatat bahwa agen tersebut meningkatkan jangkauan dari semula 16,7 juta menjadi sekitar 19,2 juta, mencapai peningkatan sebesar 14 persen dalam waktu kurang dari setahun.

Berbicara mengenai kemajuan yang dicapai di DPR RI pada hari Rabu, pimpinan NHIA mengatakan bahwa badan tersebut telah mengambil beberapa langkah antara 2024 dan 2025 untuk menyelesaikan masalah kelangkaan obat, penolakan pelayanan, dan keterlambatan.

Ini, katanya, termasuk revisi tarif, standar akreditasi yang diperbarui, sanksi bagi Organisasi Pemeliharaan Kesehatan dan penyedia layanan yang tidak patuh, serta penerapan batas waktu satu jam untuk menerbitkan kode otorisasi perawatan.

Ia mengatakan bahwa Dana Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Dasar kini mendukung sekitar 2,67 juta penerima manfaat di seluruh negeri, termasuk 800.000 orang yang baru terdaftar pada 2025 saja.

Dr. Ohiri juga mengungkapkan bahwa lebih dari 7.500 wanita telah mendapatkan manfaat dari Inisiatif Bebas Fistula dan layanan Perawatan Obstetri Darurat badan tersebut hingga Mei 2025.

Dari jumlah tersebut, 2.690 perempuan menerima perbaikan fistula obstetrik di 17 pusat khusus, sementara 5.289 orang lainnya memperoleh layanan obstetri darurat di lebih dari 200 fasilitas.

Ia mencatat bahwa untuk pertama kalinya, lembaga tersebut mengintegrasikan program yang didanai donor ke dalam cakupan asuransinya, dengan program percontohan di lima negara bagian yang kini memberikan asuransi kesehatan kepada orang-orang yang hidup dengan HIV dan pasien tuberkulosis.

"Akses terhadap asuransi kesehatan juga telah meluas di seluruh negeri, dengan semua 36 negara bagian dan Wilayah Ibu Kota Federal kini menjalankan lembaga asuransi kesehatan sosial tingkat negara bagian yang berfungsi," katanya.

Dalam penyelesaian pengaduan, pimpinan NHIA mencatat bahwa lebih dari 80 persen pengaduan peserta telah diselesaikan pada tahun 2024, yang merupakan peningkatan sebesar 21 persen dalam waktu respons.

Dalam sesi tersebut, Ketua Komite Kesehatan DPR Amos Magaji menekankan pentingnya layanan asuransi kesehatan yang efektif bagi masyarakat.

Ia mendesak Direktur Jenderal (DG) untuk menyediakan saluran telepon darurat di seluruh fasilitas kesehatan yang berada dalam cakupan lembaga tersebut, agar masyarakat dapat mengajukan keluhan terkait permasalahan pelayanan.

Ia juga mendesak Direktur Jenderal untuk menyediakan data yang dapat diverifikasi oleh komite mengenai perempuan-perempuan yang telah memperoleh manfaat dari inisiatif lembaga tersebut dalam upaya mewujudkan bebas fistula dan layanan perawatan obstetri darurat.

Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. ( Syndigate.info ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar