Pekerja Ogun tolak skema pensiun karena dana N82 miliar hilang

Gambar terkait Ogun workers reject pension scheme over missing N82bn (dari Bing)

Serikat buruh terorganisir di Ogun State, yang terdiri dari Kongres Buruh Nigeria, Kongres Serikat Pekerja, dan Dewan Negosiasi Gabungan, pada hari Rabu, menuntut agar pemerintah dalam waktu 72 jam harus menghentikan pelaksanaan Skema Pensium Kontributif yang direncanakan akan diterapkan mulai 1 Juli 2025.

Para pekerja mencantumkan tidak dikembalikannya lebih dari N82 miliar yang dipotong dari pekerja dalam 17 tahun terakhir ke Administrator Dana Pensiun sebagai salah satu alasan menolak skema tersebut.

Mereka meminta pemerintah untuk kembali ke skema orang lama atau menunda penerapan CPS hingga tanggal yang lebih lambat, ketika semua kekhawatiran dan keprihatinan mereka tentang skema tersebut telah teratasi.

Serikat buruh yang terorganisir membuat tuntutan ini dalam sebuah briefing yang diselenggarakan di Sekretariat NLC Ogun, Abeokuta, ibu kota negara bagian tersebut.

Yang hadir dalam rapat tersebut adalah Ketua NLC, Dewan Negara Ogun, Hameed-Benco Ademola, rekan-rekannya dari TUC dan JNC, Akeem Lasisi dan Isa Olude, masing-masing di antara para pemimpin buruh lainnya.

Para pekerja mengatakan bahwa skema pensiun berusia 17 tahun tersebut ditetapkan menjadi undang-undang pada tahun 2008 oleh Gubernur sebelumnya, Gbenga Daniel, tetapi skema itu dirancang untuk gagal karena gubernur sebelumnya tidak menyetorkan pemotongan gaji pekerja selama 25 bulan sebelum meninggalkan jabatannya pada Mei 2011.

Mereka menambahkan bahwa meskipun penerus Daniel, Senator Ibikunle Amosun, mengubah undang-undang pada tahun 2013 untuk memulai penerapan skema pensiun berdasarkan kontribusi pada bulan Juli 2025, ia hanya menyetorkan sembilan bulan potongan pekerja selama masa jabatannya yang berlangsung delapan tahun.

Para pemimpin buruh menegaskan bahwa Gubernur Dapo Abiodun juga selama enam tahun masa jabatannya secara setara tidak menyetorkan sepeser pun sebagai potongan pekerja ke dalam skema pensiun.

Mereka menyesalkan bahwa meskipun beberapa surat dan pesan telah dikirimkan kepada pemerintah mengenai masalah tersebut, pemerintah tetap diam.

Mewakili para pemimpin buruh, Kamerad Hammed-Benco mengatakan, "Berdasarkan hasil pertemuan yang diadakan dengan seluruh afiliasi dan organ Organised Labour mengenai CPS dan penerapannya secara penuh di negara bagian mulai 1 Juli 2025, kami memandang perlu untuk memberitahukan kepada publik bahwa kami menolak penerapan penuh tersebut dan menunda pelaksanaannya hingga tanggal yang akan datang ketika seluruh persyaratan administratif dan finansial telah siap."

Ia menyatakan bahwa penolakan skema tersebut disebabkan oleh ketidakkonsistenan dalam pelaksanaan UU Pensio 2008 yang telah diubah pada tahun 2013.

Ketua NLC menyesalkan tidak adanya State Bureau of Contributory Pension; dewan pensiun wajib berdasarkan kontribusi; serta daftar lengkap atau basis data mengenai pensiun berdasarkan kontribusi.

“Karena itu, para pekerja di Ogun State menuntut penangguhan Undang-Undang Reformasi Pensiun Ogun State (OGPRL) dan mengajak pemerintah negara bagian untuk berdialog dalam waktu 72 jam ke depan,” katanya.

Ketika ditanya mengenai langkah selanjutnya jika pemerintah tidak memenuhi tuntutan, Ketua TUC, Lasisi, mengatakan bahwa para pemimpin buruh akan berkonsultasi dengan para pekerja.

"Yang pasti adalah para pegawai negeri di Negara Bagian Ogun merasa marah, mereka tidak bahagia dan merasa frustrasi mengenai isu ini serta mereka sudah dalam keadaan tegang," katanya.

Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. ( Syndigate.info ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar