
Kisah kehilangan salah satu tangan Hercules tidak dapat dipisahkan dari perananya sebagai Tenaga Bantuan Operasional (TBO) dalam misi TNI di Timor Timur.
---
Penulis Game Hadir di Saluran WhatsApp, ikuti dan peroleh informasi terkini kami disana
---
Tukang NgegameOnline.com - Ternyata selama ini Hercules hanya memiliki satu tangan -- yang satunya adalah buatan. Bagaimana kehilangan salah satu lengannya tersebut terjadi?
Rosaria de Marshall, yang sebenarnya bernama Hercules, hidup sebagai anak tanpa orang tua kandung. Pada umurnya yang ke-12, tepatnya selama serangan di Ainaro pada tahun 1978, kedua orangtuanya meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Setelah itu, Hercules direkrut oleh Zacky Anwar Makarim, mantan perwira senior dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Ia mengangkat Hercules sebagai Tenaga Bantuan Operasional (TBO) selama misi di Timor Timur. Menurut kabarnya, Zacky juga lah orang yang memindahkannya ke Jakarta.
Hutang jiwa pada Prabowo serta kehilangan tangan.
Sebelum pindah ke Jakarta, Hercules, lahir pada tanggal 27 Mei 1968, terlibat dalam misi militer di Indonesia guna mendukung daerah Timor Timur, sekarang dikenal dengan nama Timor Leste. Dia bertugas sebagai Tenaga Belum Tetap Operasional (TBO) serta ditugaskan sebagai pengawak logistik.
Sebelum dipilih oleh militer Indonesia untuk menjadi bagian dari TBO, Rozario adalah seorang anak tanpa orang tua yang telah kehilangan kedua orang tuanya akibat serangan bom di daerah Ainaro tahun 1978. Menurut Hercules, dirinya merasa berhutang nyawa terhadap Prabowo Subianto saat itu bertugas sebagai Kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Hercules pernah berkata, "Prabowo adalah satu-satunya individu yang dapat menyerangku tanpa aku merespons dengan cara apapun."
Pada suatu hari ketika memindahkan pasokan militer ke Timor Timur, helikopter tempatnya Hercules mengalami insiden fatal. Lengan kirinya cidera serius sehingga dia harus segera dibawa ke Jakarta dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Akan tetapi, sayang sekali, tangannya yang kanan tak dapat diselamatkan dan harus dipotong. Tidak kuat menghadapi pengobatan di RSPAD, Hercules memutuskan untuk melarikan diri dari rumah sakit. Ia kemudian jatuh ke dalam "kawah gelap" area Tanah Abang.
"Kepemilikan wilayah Tanah Abang diperjuangkan dengan perlawanan yang sengit. Hampir setiap malam terdapat korban jiwa di tempat tersebut," cerita Hercules, sebagaimana dikutip Tribun-Timur.com.
Saat berada bersama kawan-kawannya dari Timor Timur, Hercules pun akhirnya mendirikan kerajaannya sendiri di Tanah Abang. Grup awalnya tidak besar ini berkembang dengan pesat. Ia sempat mengontrol sekitar 17.000 anggota yang menyebar luas di semua area Jakarta.
Hercules mengatakan bahwa Tanah Abang merupakan wilayah tanpa pemilik dimana sering terjadi penikaman dan pertikaian antara preman. Dia menceritakan, "Saat itu aku masih tertidur di bawah-jembatan. Aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Selalu ada pedang yang bersandar pada tubuhku. Saat mandi pun harus membawa pedang karena musuh dapat menyerang kapan saja," tuturnya.
Walaupun badannya kecil, semangat seorang pria asal Timor Timur ini dipuji sangat kuat. Di tengah kerusuhan antar kelompok, Hercules biasanya ikut serta secara langsung. Bahkan dia terkenal sebagai mafia yang tidak kenal kata mati karena selalu dapat melewati kematian dengan selamat.
Hercules telah ditikam 16 kali sehingga harus dirawat di unit intensif kritis, namun nyawanya berhasil diselamatkan. Saat terlibas dalam pertarungan, sebutir peluru melewati matanya dan keluar di bagian belakang kepalanya. Tetapi, insiden tersebut tidak mengakhiri hidup laki-laki beraura ikal itu.
Hercules menyatakan telah bertaubat sejak tahun 2006. Saat ini, dia sedang berkecimpung dalam industri bisnis kapal dan nelayan. "Kehidupan manusia bersifat sementara. Setiap orang akan meninggalkan dunia secara bergilir-giliran, hanya soal waktu saja sampai giliran kita," ungkap Hercules. "Sekarang saya mengerti, saya telah bertobat, terjun ke dunia usaha, serta mencoba untuk membantu sesama yang memerlukan."
Hercules pun mendirikan organisasi kemasyarakatan bernama Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB). Melalui ormas tersebut, Hercules bertujuan untuk bisa menolong masyarakat yang sedang menghadapi bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar