
Diduga kelompok perampok bersenjata telah membunuh 15 orang dan melukai beberapa orang lainnya di komunitas Kwallajiya, Area Pemerintah Daerah Tangaza, Sokoto State.
Serangan bersenjata terbaru, menurut temuan koresponden kami, terjadi pada hari Selasa.
Sumber lokal membenarkan bahwa para pria bersenjata menyerbu desa tersebut pada dini hari, menembaki warga secara membabi buta.
Serangan yang terjadi di daerah Mogonho dalam komunitas tersebut, menurut sumber, dilakukan oleh para bandit yang diduga dipimpin oleh seorang bos bandit terkenal yang dikenal sebagai Charambe.
Ketua Eksekutif Dewan Pemerintah Daerah Tangaza, Yang Mulia Isa Salihu Bashir Kalanjeni, memimpin delegasi ke desa tersebut dan menghadiri pemakaman massal para korban.
Saksi mata mengatakan para penyerang menembak secara sporadis, membunuh 15 orang di tempat, sementara tujuh lainnya mengalami luka tembak dengan tingkat keparahan bervariasi dan saat ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Sumbu Tangaza, seperti banyak komunitas perbatasan lainnya di Negara Bagian Sokoto, telah menjadi pusat kejahatan perampokan dan penculikan, karena batasannya yang mudah ditembus dengan Republik Niger dan daerah pemerintahan lokal tetangga seperti Gwadabawa dan Illela.
Dalam memberikan komentar mengenai kejadian tersebut, sejumlah anggota masyarakat menyatakan keprihatinan mendalam terhadap kekerasan yang terus-menerus, dengan mengaitkan serangan-serangan itu pada dukungan dan perlindungan yang diduga masih diberikan oleh sejumlah kolaborator di dalam masyarakat.
Salah satu penduduk yang berbicara secara anonim dengan wartawan kami mengatakan, "Kami sudah lelah dengan pertumpahan darah ini. Rakyat Sokoto State telah cukup menderita."
“Kami mendesak pemerintah dan lembaga keamanan untuk meningkatkan upaya mereka serta masyarakat untuk sepenuhnya bekerja sama dalam mengungkap pihak-pihak yang membantu para kriminal ini.”
Sambil memuji upaya Pemerintah Negara Bagian Sokoto dalam mengatasi krisis keamanan, penduduk komunitas juga menawarkan doa untuk ketenangan jiwa para korban dan perdamaian abadi di seluruh wilayah barat laut Nigeria.
"Semoga Allah mengampuni yang telah pergi dan mengakhiri malapetaka kekerasan di negeri kita," tambah seorang penduduk lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepolisian Daerah Sokoto belum mengeluarkan pernyataan resmi sementara penyelidikan masih berlangsung.
Detail lebih lanjut nanti…
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. ( Syndigate.info ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar