Jembatan kaca dan platform pemandangan menjadi tempat wisata yang populer di berbagai daerah di Tiongkok, tetapi video yang telah dilihat lebih dari dua juta kali di berbagai media sosial memperlihatkan jembatan kaca yang roboh ternyata adalah hasil fabrikasi teknologi AI. Klip tersebut mengandung inkonsistensi visual seperti banyaknya orang yang bergabung menjadi satu orang --yang menjadi tanda bahwa video dibuat dengan AI. Kecelakaan di jembatan kaca Tiongkok terakhir dikabarkan terjadi pada Mei 2021.
"Jembatan wisata kaca yang viral di China pecah dan roboh..," tulis keterangan yang ditempelkan pada video di Instagram pada 20 Mei 2025.
Klip tersebut memperlihatkan orang-orang yang tengah berjalan di sebuah platform kaca yang menempel pada bukit dan tiba-tiba platform tersebut roboh.

Klip tersebut menyebar di Instagram , YouTube , TikTok , serta Facebook , dan telah ditonton lebih dari dua juta kali.
Beberapa komentar dari pengguna menunjukkan bahwa mereka percaya klip tersebut memang terjadi.
"Beratnya terlalu over," kata salah seorang pengguna.
"Mengerikan, iya kan?" kata pengguna lainnya.
Tiongkok dikabarkan memiliki lebih dari 2.000 jembatan kaca di banyak tempat wisata yang tersebar di berbagai daerah di negeri Tirai Bambu tersebut tautan arsip ).
Namun, kecelakaan terakhir yang dilaporkan terkait keamanan jembatan kaca di Tiongkok terjadi pada tahun 2021. Berdasarkan laporan media Xinhua, seorang pria bergantung di tempat wisata di kawasan timur laut provinsi Jilin tersebab panel kaca rusak karena angin kencang ( tautan arsip ).
Observasi menyeluruh terhadap klip tersebut juga memperlihatkan inkonsistensi visual yang sering menjadi indikator dari video hasil buatan AI.
Terlihat orang-orang yang melebur menjadi satu dengan bukit dan kemudian muncul kembali dengan warna baju yang berbeda. Ada pula orang-orang yang awalnya merupakan individu berbeda, lantas membaur menjadi satu orang setelah jembatan roboh. Salah satu susur tangan juga menghilang tepat setelah jembatan ambruk.
Meskipun kemajuan teknologi Generative AI yang pesat, berbagai kesalahan masih ditemukan. Kesalahan-kesalahan ini seringkali menjadi indikator penentu gambar yang telah difabrikasi.

Jacobo Castellanos, salah satu koordinator di organisasi WITNESS yang mengembangkan Kekuatan Tugas Respon Cepat Deepfakes mengatakan "jelas bahwa video tersebut adalah buatan AI" ( tautan arsip ).
"Beberapa tanda-tanda memperlihatkan karakter alami [video buatan AI], termasuk orang yang terlihat berubah bentuk atau menghilang, dan juga berbagai gerakan dan transisi yang tidak alami yang merupakan karakteristik alat pembuat video [AI] sekarang," katanya lagi.
AFP telah membantah berbagai gambar hasil buatan AI di sini .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar