
Untuk membuat baterai mobil hybrid tetap awet, pemilik mobil harus menghindari hal ini ya.
Sebabnya, biaya penggantinya kurang lebih bisa mencapai Rp 30 jutaan.
Baterai menjadi komponen penting pada kendaraan hybrid karena berfungsi sebagai tempat menyimpan energi listrik.
Nantinya energi listrik yang tersimpan pada baterai berfungsi sebagai tenaga penggerak, atau dikombinasikan dengan mesin konvensional untuk menggerakkan mobil.
Namun, baterai pada kendaraan hybrid memiliki umur pakai dan harus diganti seiring dengan penggunaannya.
Berikut adalah terjemahan teks tersebut ke dalam Bahasa Indonesia:
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), menyatakan bahwa usia baterai kendaraan hybrid sangat bergantung pada penggunaan masing-masing.
"Warranty baterai bisa lima tahun, penggunaan bervariasi. Tapi ada yang (umurnya) panjang hingga sepuluh tahun, sekali lagi tergantung penggunaan dan kondisi," kata Anton saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Sejalan dengan Anton, Didi Ahadi selaku Kepala Departemen Dukungan Teknis Dealer TAM juga menyatakan bahwa usia pakai rata-rata baterai mobil hybrid adalah lima tahun.
"Usianya sekitar lima tahunan, tergantung dari pemakaian dan perawatannya juga," kata Didi saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Didi menjelaskan, ada tiga hal yang dapat memperpendek usia baterai mobil hybrid.
Pertama, mobil sering dipakai bermacet-macetan atau stop and go.
"Baterai mobil hybrid akan terisi kalau mobil mengerem, nah kalau dipakai stop and go, pengisiannya belum maksimal sudah jalan lagi, itu kalau terlalu sering bisa memperpendek usia baterai," jelas Didi.
Hal kedua menurut Didi adalah jarang membersihkan filter pendingin baterai.
"Jadi baterai di mobil hybrid memiliki pendingin khusus, ada blower khusus untuk mendinginkan baterai, nah di blower itu ada filternya, jadi harus diperhatikan filternya," kata Didi.
"Itu filternya harus dibersihkan secara berkala supaya pendinginannya maksimum. Dibersihkannya setiap kelipatan 10.000 KM," lanjutnya.
Selain itu, hal ketiga yang dapat memperpendek usia baterai mobil hybrid adalah penggantian auxiliary battery yang tidak sesuai dengan peruntukkannya.
Buat yang belum tahu, auxiliary battery adalah baterai atau aki tambahan yang biasanya ada di kendaraan hybrid.
Fungsinya sebagai tempat penyimpanan dan penyedia arus listrik untuk menghidupkan aksesori mobil yang bukan termasuk komponen utama, misal AC mobil, wiper, alarm, lampu mobil, dan lain sebagainya.
"Aki ini biasanya letaknya ada di bagasi, aki ini harus ada pembuangan hawa uap aki-nya supaya uap aki yang bersifat korosif tidak merusak komponen baterai. Sebab terminal-terminal pada baterai-nya kan dari kuningan tuh, nah kuningan ini bisa karatan karena uap itu," tegas Didi.
Dia menekankan, pergantian baterai auxiliar harus menggunakan komponen asli agar terdapat saluran pembuangan uap.
"Ada customer yang ganti pakai aki biasa, tidak ada pembuangan uapnya, itu bisa merusak baterai. Auxiliary battery umurnya sekitar satu sampai dua tahun, biaya penggantiannya kurang lebih sekitar Rp 5-8 jutaan," terang Didi.
Jika baterai mobil hybrid sudah harus diganti, Anton menyebut biaya penggantiannya berkisar di angka Rp 30 jutaan.
"ambil contoh Corolla Cross Hybrid, baterainya ada di level kisaran Rp 30 jutaan," kata Anton.
"Rata-rata sih harga baterai mobil hybrid itu kurang lebih sekitar Rp 20 juta sampai Rp 40 jutaan tergantung tipenya," tutup Didi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar