Transformasi Riset Nasional! LEN dan KemendiktiSaintek Mengembangkan Ekosistem Teknologi Masa Depan

JURNAL GAYA - PT LEN Industri (Persero), induk holding BUMN pertahanan DEFEND ID, berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam sebuah kerjasama strategis untuk memperkuat ekosistem penelitian dan pengembangan teknologi nasional.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak dalam sebuah upacara resmi yang berlangsung di kantor pusat PT LEN Industri di Bandung.

Hadir dalam acara penting ini, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Brian Yuliarto, Ph.D., bersama Dirjen Riset Kemendiktisaintek, Dr. Mohammad Fauzan Adziman, S.T., M.Eng.. Mereka disambut langsung oleh Direktur Utama PT Len Industri, Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D., yang didampingi oleh Direktur Bisnis, Irwan Ibrahim, serta jajaran direksi Len lainnya.

Kolaborasi Strategis Antara Industri dan Pendidikan Tinggi

Dalam sambutannya, Prof. Joga menegaskan bahwa PT LEN Industri memiliki visi yang sejalan dengan Program Astacita Presiden, terutama dalam pengembangan teknologi semikonduktor. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan untuk membangun kemandirian bangsa di sektor strategis seperti elektronika dan semikonduktor.

"Program Astacita LEN kami arahkan untuk mendukung Astacita Presiden, terutama dalam bidang semikonduktor. Kami percaya kolaborasi dengan Kemendiktisaintek dapat mengakselerasi pengembangan talenta dan teknologi nasional," ujar Joga.

Menteri Brian Yuliarto juga menyambut positif kerja sama ini dan menegaskan komitmennya untuk menghubungkan riset akademik dengan kebutuhan nyata industri.

"Pendidikan tidak boleh terpisah dari industri. Dengan sinergi ini, kami berharap para peneliti di perguruan tinggi bisa menghasilkan inovasi yang memberi dampak nyata pada pembangunan industri teknologi nasional," kata Brian.

Perjanjian Kesepakatan yang ditandatangani menjadi titik awal pembangunan ekosistem penelitian dan pengembangan di bidang semikonduktor, elektronika, serta rantai pasok strategis. Tujuannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mencetak produk dan Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing secara global.

Menurut Dr. Mohammad Fauzan Adziman, penting bagi Indonesia untuk mempercepat pengembangan riset berbasis kebutuhan pasar. "Kami percaya, dengan SDM unggul dan roadmap yang jelas, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri teknologi strategis dunia," tuturnya.

Dalam kolaborasi ini, kedua pihak sepakat bahwa penguatan SDM menjadi elemen krusial. Selain itu, peningkatan kapasitas produksi di sektor teknologi berbasis riset juga menjadi prioritas agar hasil inovasi dapat langsung diimplementasikan dan dikomersialisasi.

PT LEN Industri, sebagai salah satu BUMN unggulan di sektor teknologi pertahanan dan elektronika, berkomitmen membuka ruang seluas-luasnya bagi akademisi dan peneliti nasional untuk terlibat langsung dalam proses hilirisasi riset.

Kolaborasi kolaboratif antara PT LEN Industri dan Kemendiktisaintek ini diharapkan menjadi model sinergi antara pemerintah, BUMN, dan institusi pendidikan tinggi. Kerjasama ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia di sektor teknologi strategis, tetapi juga menciptakan kemandirian dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi berbasis riset.

Dengan kesepakatan ini, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk membangun ekosistem riset nasional yang produktif, kompetitif, dan berkelanjutan. Kolaborasi antara LEN dan MENDIKTI menjadi momentum penting menuju Indonesia Emas 2045, di mana riset dan teknologi menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar