OKE FLORES.COM – Sebutan Kampung Inggris mencakup dua wilayah yakni Desa Tulungrejo dan Desa Pelem di Kecamatan Pare - Kabupaten Kediri. Lokasi tersebut menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi masyarakat Indonesia bagian Timur yang ingin mengasah kemampuan khususnya bahasa asing. Seperti yang disaksikan media ini, puluhan utusan peserta kursus Bahasa Inggris asal Kabupaten Halmahera Tengah tengah berkumpul dalam acara silaturahmi di Café Lumbung Merah di Jalan Kemuning (Minggu 1 Juni 2025).
Kepada wartawan Bakir Usman Ketua PKBM Were Mandiri menegaskan bahwa lembaganya telah berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Were dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah guna meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan non formal.
“Program kali ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Tengah dan Pemerintah Desa Were yang telah menganggarkan biaya untuk para guru untuk kursus ke Kampung Inggris Pare. Semua biaya ditanggung penuh oleh pemda,” ungkapnya.
Pengiriman peserta yang ketiga ini ada 20 guru baik SD dan SMP Negeri Kabupaten Halmahera Tengah. Mereka datang kesini untuk belajar Bahasa Inggris selama 3 bulan. Selesai kursus mereka akan balik dan mengajar di sekolahnya masing-masing.
"Ini merupakan kiriman peserta kursus yang ketiga sejak 2024, yang pertama adalah 20 orang yang dikirim bekerjasama dengan Pemerintah Desa Were dengan rincian 10 siswa untuk belajar Bahasa Mandarin dan sisanya belajar Bahasa Inggris. Begitupun dengan pengiriman peserta kursus yang kedua pada tahun 2025, juga bekerjasama dengan Pemerintah Desa Were dengan jumlah 15 orang yang khusus belajar Bahasa Inggris saja," tambahnya.
"Jadi yang ketiga ini adalah kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Tengah yang kemudian menganggarkan untuk 20 orang guru. Tahun ini kita distribusi peserta kursus dua kali. Kami ucapkan terima kasih kepada Pemkab Halmahera Tengah yang telah membiayai penuh peserta kursus, Terima kasih Pak Bupati Ir. Ikram Malan Sangadji dan Pak Wabup Ahlan Jumadil serta Pak Sekda Bahri Sudirman yang telah berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia lewat Gerakan Literasi di Halmahera Tengah," sambung Bakir.
Singkat cerita, ia menceritakan, "PKBM Were Mandiri didirikan pada tahun 2011, setelah saya dan teman-teman selesai kuliah, kami berkumpul dengan Pemerintah Desa Were dan berdiskusi bersama melalui PNPM Mandiri. Proyek tersebut akhirnya berjalan, kami diberi bangunan fisik dan sekitar 15-17 unit komputer plus printer. Sejak tahun 2011 hingga sekarang, saya dan teman-teman masih mengajar komputer. Selama perjalanannya, kami mendapatkan legalitas dari Dinas Pendidikan Kabupaten sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat."
Dikatakan, "PKBM ini memiliki 12 SDM yang membantu mengelola. Jumlah murid yang pernah kami didik dari tahun 2011 total sudah mencapai lebih dari 1000 siswa, berdasarkan mereka yang memegang sertifikat komputer yang kami keluarkan. Semua itu gratis tanpa dipungut biaya."
Selain bekerja sama dengan pemerintah daerah dan pemerintah desa, pihaknya juga membantu kegiatan UMKM.

"Kita pernah memberikan 3 unit mesin jahit agar mampu menambah penghasilan. Selain itu, kita juga pernah memberikan peralatan bengkel kepada UMKM yang sama. Hanya saja berbeda orang, dan aktivitas mereka selama 2 tahun ini masih berjalan. Bantuan peralatan tersebut dari PKBM Were Mandiri yang memberikan, tidak hanya itu modal juga dari kita dan tidak ada pengembalian sama sekali," ucapnya.
Menurut Bakir Usman, hal ini bertujuan meningkatkan kapasitas generasi muda Kabupaten Halmahera Tengah dan mempersiapkan mereka menjadi generasi emas di Tahun 2045. "Menjemput peringatan 1 abad kemerdekaan Indonesia, paling tidak generasinya harus dipersiapkan," ujarnya.
Dia menambahkan, "Di masa depan, berkelanjutan akan diperjuangkan, di Halmahera Tengah ada 10 kecamatan yang terdiri dari 71 desa dengan rincian, 61 desa definitif dan 10 desa berstatus desa persiapan. Rencananya bulan November ini, 10 desa persiapan tersebut akan didefinitifkan."
"Dari 10 kecamatan itu tahun 2024-2025 target kita terbentuk representatif literasi di masing-masing kecamatan. Kemarin kita baru terbentuk di dua kecamatan yakni di Weda dan Weda Selatan, sedangkan 8 kecamatan lagi segera kita jangkau,” ungkapnya optimis.
Menurut Bakir, tugasnya dan para pengelola PKBM lainnya adalah bagaimana merangsang pemerintah desa dan masyarakat setempat agar dapat mengirim warganya atau orangnya termasuk yang baru lulus SMA maupun lulus kuliah untuk dikirim ke Pare guna belajar Bahasa Inggris.
Prestasi PKBM Were mandiri
PKBM Were Mandiri, pada tahun 2018 mendapatkan apresiasi terbaik sebagai pengelola Kursus Pelatihan Komputer dan Pendidikan Kesetaraan dari Kemendikbud di Pangkal Pinang (Bangka Belitung).
Pada tahun yang sama, PKBM tersebut menerima undangan dari Kantor Bahasa untuk berpartisipasi dalam pelatihan Koordinator Literasi Maluku Utara.
Tidak hanya itu, tahun 2019 juara 1 tingkat desa, kabupaten, dan propinsi Maluku Utara.
Setelah itu mendapat masuk nominasi 16 besar di Tingkat Nasional Perpustakaan Desa.
Harapan Ketua PKBM Were Mandiri
Terkait harapan kedepan Bakir Usman mengatakan, “Sederhana, kita dari bagian timur Indonesia, berharap pemerintah pusat ada perhatian untuk kita terkait program yang kami lakukan. Ini juga bagian dari kemaslahatan masyarakat Indonesia bagaimana peningkatan SDM melalui kegiatan literasi.”
Mungkin ada perhatian dalam bentuk fisik maupun operasionalnya, karena selama ini kita bekerja seikhlasnya. Di daerah pun ada sinyal kerjasama dengan pemerintah daerah, namun sebelumnya dari Tahun 2011 – 2023 tidak pernah ada.
"Perlu dicatat program-program yang sudah berhasil kami jalankan dengan baik tetapi kita tetap membutuhkan bantuan infrastruktur, tambahan komputer termasuk jaringan internet, buku dan bantuan uang operasional," pungkasnya.
Diketahui, output dari PKBM Were Mandiri ratusan orang yang memegang sertifikat pelatihan komputer banyak yang bekerja sebagai tenaga administrasi perusahaan swasta.
Selain itu output dari pendidikan kesetaraan Paket B dan Paket C sudah banyak yang lulus menjadi pegawai tidak tetap pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah.
Komentar Salah Satu Peserta Kursus Asal Halmahera Tengah
Kuraisin DO Iskandar salah satu peserta kursus kloter kedua kiriman PKBM Were Mandiri 'WEDA GO TO PARE' mengatakan, "Sebelumnya saya bekerja, hanya saja, kontrak kerja saya sudah habis sehingga sementara ini saya istirahat di rumah."
Persiapan yang saya lakukan sebelum datang kesini adalah dengan membiasakan belajar Bahasa Inggris via sosmed.
Saya sangat senang karena mendapat kesempatan menjadi salah satu peserta kuraua dari desa yang dikirim ke Pare. Ini merupakan bentuk kepedulian daerah kepada kita untuk meningkatkan sumber daya manusia.
"Terkait Kampung Inggris, banyak teman-teman yang merekomendasikan untuk cepat bisa belajar Bahasa Inggris harus segera datang kesini agar dapat merasakan langsung bagaimana belajar Bahasa Inggris disini."
Karena belajar bahasa asing disini pasti ada goalnya, soalnya teman-teman saya sudah banyak yang belajar keluar negeri. Bahkan merekalah yang merekomendasikan ke Kampung Inggris Pare karena situasi disini ONLY ENGLISH.
"Semoga lebih banyak lagi masyarakat yang bisa diberangkatkan lagi kesini, karena menurut saya disini worth it (sepadan) untuk masyarakat menambah ilmu pengetahuan bukan hanya Bahasa Inggris tetapi menambah pengalaman kita bagaimana berkelompok dan menjadi mandiri serta mengasah kemampuan individual kita,” pungkas Kuraisin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar