Daftar Perusahaan Teknologi yang Melakukan PHK Massal: Microsoft, Google hingga Amazon

, JAKARTA — Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) Pemutusan Hubungan Kerja ) melanda industri teknologi global. Meski banyak perusahaan mencatatkan laba tinggi dan pertumbuhan pesat, langkah PHK tetap diambil demi efisiensi, perampingan struktur organisasi, dan pergeseran strategi bisnis terutama dalam menyambut era kecerdasan buatan/ kecerdasan buatan (AI).

Beberapa raksasa digital mengambil keputusan sulit untuk memangkas ribuan pekerja, termasuk Microsoft , Google , Amazon, Meta hingga TikTok. Alasan yang dikemukakan pun beragam, mulai dari peningkatan efisiensi, restrukturisasi global, hingga penyesuaian terhadap prioritas baru.

Daftar raksasa teknologi yang melakukan PHK massal dari 2024 hingga pertengahan 2025:

1. Microsoft

Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 6.000 karyawan atau hampir 3% dari total tenaga kerjanya. Langkah ini menjadi gelombang PHK terbesar perusahaan sejak 2023.

Meskipun mencatat kinerja keuangan yang kuat pada kuartal Januari—Maret 2025, Microsoft menyebutkan bahwa pengurangan akan terjadi di semua level, tim, dan wilayah, dengan fokus utama pada pengurangan jumlah manajer.

Pada Januari 2025 lalu, Microsoft juga sempat memangkas sekitar 1% tenaga kerja berdasarkan performa. Pada Juni 2024, Microsoft tercatat memiliki 228.000 karyawan penuh waktu, dengan sekitar 55% berbasis di Amerika Serikat.

2. Google

Google mengumumkan restrukturisasi besar yang berdampak pada karyawan di divisi People Operations dan unit cloud. Perusahaan juga menawarkan program pengunduran diri sukarela bagi karyawan berbasis di Amerika Serikat (AS).

Beberapa posisi juga direlokasi ke luar negeri. Meski belum merinci jumlah pasti karyawan yang terdampak, langkah ini menjadi bagian dari strategi efisiensi menyusul meningkatnya belanja infrastruktur AI perusahaan.

3. Amazon

Amazon mengonfirmasi pemangkasan puluhan posisi di divisi komunikasi korporatnya. Perusahaan menyebutkan langkah ini sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi birokrasi dan mempercepat pengambilan keputusan.

Meskipun jumlah pastinya belum diungkap, pemangkasan ini merupakan kelanjutan dari serangkaian pengurangan besar-besaran yang dilakukan CEO Andy Jassy sejak 2021.

Meta

Meta menghentikan sekitar 3.600 karyawan atau sekitar 5% dari total pekerjanya, dengan alasan efisiensi berdasarkan penilaian kinerja. Namun, sejumlah karyawan yang dipecat mengaku memiliki catatan performa baik, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi proses PHK. CEO Mark Zuckerberg menyatakan bahwa perusahaan ingin mempercepat proses penyaringan terhadap karyawan yang dianggap tidak memenuhi ekspektasi.

5. HP

HP memutuskan untuk mengurangi 2.000 posisi atau sekitar 23% dari karyawannya, sebagai bagian dari rencana restrukturisasi yang disebut Future Now. Rencana ini pertama kali diumumkan pada 2022 sebagai respons terhadap penurunan penjualan komputer pribadi pasca lonjakan akibat pandemi.

6. Blue Origin

Perusahaan luar angkasa milik Jeff Bezos ini memangkas sekitar 1.000 posisi atau 10% dari total tenaga kerja. CEO Andy Jassy menyatakan PHK dilakukan untuk mengurangi birokrasi dan menyelaraskan organisasi dengan fokus strategis baru, yakni peningkatan kapasitas manufaktur dan frekuensi peluncuran roket.

7. TikTok

Sebanyak 300 posisi di kantor pusat TikTok di Dublin terdampak restrukturisasi global yang diumumkan pada Februari 2025. PHK ini mewakili sekitar 10% dari tenaga kerja di lokasi tersebut. Pemerintah Irlandia telah menerima pemberitahuan resmi terkait PHK massal ini.

CrowdStrike

Perusahaan keamanan siber ini mengumumkan PHK terhadap 500 posisi atau 5% dari total tenaga kerja pada Mei 2025. Tidak banyak informasi detail terkait divisi atau wilayah yang terdampak.

eBay

eBay melakukan PHK terhadap sekitar 20 karyawan di Israel, atau 10% dari tenaga kerjanya di wilayah tersebut. Ini merupakan gelombang PHK keempat di Israel sejak 2023.

10. Yahoo

Yahoo telah memangkas sekitar 25% dari tim keamanan sibernya, The Paranoids, sejak awal 2024. Total ada sekitar 50 orang yang diberhentikan. Langkah ini merupakan bagian dari transisi operasional ke model outsourcing, khususnya di unit keamanan ofensif.

11. Siemens

Raksasa industri asal Jerman ini berencana memangkas hingga 5.000 posisi secara global di unit otomatisasi pabriknya, menyusul penurunan laba sebesar 46% di divisi industri digital.

12. AMD

Sebagai bagian dari strategi fokus pada pengembangan chip AI, AMD mengumumkan PHK terhadap 1.000 karyawan atau sekitar 4% dari total tenaga kerjanya pada November 2024.

13. Mozilla

Mozilla Foundation mengurangi 60 posisi atau 30% dari total karyawannya melalui dua gelombang pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2024. restrukturisasi ini bertujuan untuk meningkatkan fokus organisasi pada misi teknis dan advokasi yang lebih berdampak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar