Allah,
ampuni aku hari ini yang kadang masih melihat dosa sebagai sesutau yang menarik
hati.
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih melihat ibadah sebagai sesuatu yang
berat dijalani
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih menganggap dusta sebagai sesuatu yang
memudahkan urusan
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih menganggap kejujuran sebagai sesuatu
yang mengerikan
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih merasa bahwa tampil bergaya itu membuat
diri mulia
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih merasa bahwa tampil sederhana bisa
membuat diri terhina
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih ragu mengatakan “aku tak tahu” hanya
agar dianggap berilmu
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih suka dipuji atas hal-hal yang bukan
menjadi hakku
Allah,
ampuni aku hari ini yang kadang masih ditakut dicaci padahal diriku yang
sebenarnya jauh lebih hina lagi
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih merasa bisa membeli kebahagiaan dengan
harta yang dipunya
Allah,
ampuni aku hari ini, yang kadang masih merasa bahwa miskin harta bisa membuat
diri terus berduka
Allah,
ampuni aku hari ini, yang dalam ketidaktahuan kadang masih menyangka bahwa mati
itu jauh adanya
Ya, Allah,
ampuni kami jika berlebihan dalam urusan ini, dan teguhkan telapak kami dalam
kebenaran, langkah kami dalam kebajikan.
Allah,
mudahkan kami mengambil pelajaran terbaik di manapun ia Kau letakkan. Beri
kekuatan kami untuk berbuat lebih baik darinya.
Allah, dalam
taatku padaMu, jaga aku dalam rasa bahagia yang tenteramkan iman & rasa
khawatir yang menghapus congkak.
Allah,
jadikan dosa terlanjurku nan lalu mendekatkanku padaMu dengan taubat yang
memeluk rahmatMu.
Allah,
jadikan kegagalanku di waktu nan lewat membuatMu lebih mengasihiku
Allah,
jadikan sedih-laraku atas musibah yang tertakdir membuatMu kian sayang padaku.
Allah,
jadikan sesak-sempit rasa dadaku penanda bahwa Kau sedang meluaskan rumah
surgaku.
Allah,
jadikan rasa rendah terhina nan kualami penanda bahwa Kau sedang meninggikan
istana akhiratku.
Allah,
jadikan tak nyamannya ketersisihanku penanda bahwa Kau sedang menggayutku ke
dalam rengkuhanMu.
Allah,
jadikan tiap pujian untukku benar-benar jaminan bahwa Kau memang sedang
memuliakanku.
Allah,
jadikan tiap kekaguman pada diriku jaminan bahwa Kau sungguh sedang angkat aku
ke derajat nan tinggi mulia.
Allah,
jadikan tiap sangka baik orang padaku doa yang Kau kabulkan dengan makin
terbaikkannya diri ini.
Allah,
jadikan tiap raut muka, kata, dan tingkahku ilham bagi kebajikan yang berlipat
sampai tibanya kiamat.
Allah, sebab
kekayaan bisa sirna, jabatan bisa tiada, tutupilah segala ‘aurat dan ‘aib kami
dengan pakaian taqwa.
Allah, sebab
tampan-cantik tak abadi, nasab-keturunan bukan jaminan, maka tampilkan
keindahan kami semata karena pakaian taqwa.
Allah,
malamMu gelap, pandanganku rabun, jalanku tertatih, kuatkan aku mengarungi
bakti dengan bekal taqwa.
Allah,
fajarMu masih jauh, jalanku meraba-raba, tubuhku penuh luka; kuatkan aku
melanjut dengan bekal taqwa.
Allah, hidup
ini banyak menghabiskan. Tapi curahi terus hati kami, wadah bekal taqwa ini,
dengan perbendharaanMu nan tak bertepi.
Allah,
ampuni lemahnya diri & kurangnya siasatku, hingga kebenaranMu tak utuh
tercahayakan.
Allah,
ampuni ketaklaikan akhlaq dan jauhku dari santun, hingga kemuliaan agamaMu
kadang dipertaruhkan.
Allah,
ampuni ketakhati-hatian ucap & tindakan, yang kadang membuat insan terjarak
dari indahnya pengaturanMu.
Allah,
ampuni selinap-selinap dalam niatku saat harusnya aku beramal hanya tuk
agungkanMu.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu, memohon terjauh dari dosa-nistaku, luput-khilafku,
sejarak timur & barat.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu, mohon tersucinya diri dari kesalahan, seperti putihnya
kain tanpa noda.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu, mohon basuhan suci pada jiwa lara dengan air, dengan
salju, dengan embun.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu, menyebut-nyebut namaMu yang mulia dengan gemetar takut
& rindu.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu, dengan menghibaMu nan Maha Pengasih, Kasih yang tiada
pilih-pilih.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan memelas padaMu nan Maha Penyayang, Sayang tak
terhitung-tak berbilang.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan puja-puji; sebilang makhluqMu, seridha diriMu,
sehias ‘ArsyiMu, seutuh kalimatMu.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan dada gemuruh, hati rusuh, seolah penghakimanMu
telah tiba hai Raja di Hari Keadilan.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan mengaku malu-malu, hanya padaMu kumenyembah dalam
ibadah yang penuh celah.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan berbisik tanpa daya, hanya Engkau yang layak
dimohon tolong di berjuta pinta.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dalam gelap yang merindu cahayaMu, datang & bimbing
aku ke jalan lempang.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu, dengan menggamitkan jiwa ke dalam tanganMu, pelukkan
diriku bersama mereka yang terkarunia.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan merinding bulu-bulu, takut kefasikan ilmu
khianatiMu, lalu Kau Murka karenanya.
Allah, aku
berdiri di hadapanMu dengan menggigil sedu, mohon jauhkan dari jerumus bodoh
kesesatan nan meliku.
Allah, lurus
punggungku merendah diri mentasbihMu, Maha Suci Engkau nan Agung, Terpuji di
segala waktu.
Allah,
kembali tegak aku dengan yakin tanpa ragu: Kau dengar & jawab puja-pujiku,
segala sanjungan hanya untukMu.
Allah,
menyungkur kini aku dengan 7 bagian tubuh menyatu bumiMu, jemari-jemari
menghadap kiblatMu. Tinggilah Engkau selalu.
Allah,
dudukku & luhpun jatuh satu-satu; ampuni aku, sayangi aku, lapangkan aku,
tunjuki aku, karuniai aku, tinggikan, sentausakan
Allah,
Kaulah yang memudahkan segala yang sukar.
Allah,
Kaulah yang sambungkan segala yang patah.
Allah,
Kaulah sahabat bagi semua yang tersendiri.
Allah,
Kaulah pemberi aman bagi segala takut.
Allah,
Kaulah penghibur bagi segala duka.
Allah,
Kaulah penyembuh segala lara.
Allah,
Kaulah penenteram bagi segala gundah.
Allah,
Kaulah tenang bagi semua gelisah.
Allah,
Kaulah terang bagi segenap gulita.
Allah,
Kaulah cahaya di atas cahaya.
Allah,
Kaulah jawab bagi sejuta tanya.
Allah, Kau
selamatkan Nuh dari banjir bah tenggelamkan dunia.
Allah, Kau
jaga Ibrahim dari api menyala-nyala.
Allah, Kau
seberangkan Musa dengan ajaibnya.
Allah, Kau
angkat-selamat ‘Isa dari penyalibannya.
Allah, Kau
hulu dan Kau muara, cinta menyala-nyala.
Allah,
padaMu takut, harap, dan cintaku menyatu.
Allah,
Kaulah Al Awwal tanpa mula, Al Akhir tiada sudahnya.
Allah,
Kaulah Pengasih tak pilih-pilih.
Allah,
Kaulah penyayang dan sayangMu tak berbilang.
Allah,
Kaulah Raja, dengan segala makna Maha Mulia.
Allah,
Kaulah suci, kudusMu tak bertepi.
Allah,
berlaku padaku segala hukumMu.
Allah, adil pasti
ketentuanMu untukku.
Allah,
Kaulah kekayaan bagi kefakiranku.
Allah, Kau
Maha Tinggi, kumendekat dengan merendahkan diri.
Allah,
Kaulah makna bagi hampaku.
Allah,
Kaulah arti bagi fanaku.
Allah, hidupku
untukMu, apalagi matiku.
Allah,
akhlaqi aku dg kesantunan stl kurnia kebenaranMu. Sebab dia yang benar tapi tak
santun, melunturkan hormat org pd kebenarn.
Allah,
jagakan kebenaran dlm tiap akhlaq santunku. Sebab yg santun namun tak benar
tidak lebih dari seorang penipu.
Allah,
jadikan hatiku selalu bicara padaMu dalam gigil takut, degub harap, dan getar
cinta.
Allah,
jadikan lisanku selalu bicara dengan isi nan benar, cara nan indah, saat nan
tepat.
Allah,
jadikan bicaraku sederhana; sekadar memahamkan tiap akal, memuliakan semua
ilmu, menyemangatkan segala ‘amal.
Allah,
jadikan ucapanku bersahaja; sekadar siramsuburi iman, istiqamahkan ketaatan,
kuatkan ketaqwaan.
Allah,
jadikan aku lebih banyak memujiMu hingga lupa mengagumi diri.
Allah,
jadikan aku sibuk dengan aib sendiri hingga tak sempat tertarik pada cela
sesama.
Allah,
lembutkan genggamanMu atas ruhku selama tidur ini. Lepaskan nanti pagi dalam
suci, terampuni dosa, dan siap beramal bakti.
Allah,
terlelah habis upaya seharian, jasadku rebah dalam buaian. Sempurnakan
ikhtiyarku malam ini dengan hadirnya keajaiban.
Allah,
terbaring aku pasrah, jejaring syaraf nyanyikan sesal dosa. Damai hatiku dengan
bersaksi: hidupku untukMu, apalagi matiku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar