
Dengan dukungan yang diperlukan dari pemerintah semua tingkatan, para produsen nasional telah menyatakan kesiapan mereka untuk sepenuhnya bekerja sama dengan Pemerintah Federal demi memajukan perekonomian.
Berbicara pada upacara peletakan batu pertama kompleks manufaktur tenaga surya senilai miliaran Naira, berkapasitas 800-MW di Mowe, Ogun State, George Onafowokan, Ketua Asosiasi Produsen Nigeria (MAN) Cabang Ogun State, mendesak Pemerintah Federal untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi para produsen agar upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan lebih bermakna.
Onafowokan memuji manajemen Tranos atas keputusan mereka untuk mendirikan kompleks manufaktur tenaga surya berkapasitas 800 MW di Mowe, Ogun State. Ia percaya bahwa ketika pabrik tersebut beroperasi penuh, akan secara signifikan mengurangi permasalahan listrik yang dialami oleh masyarakat dan bisnis di negara bagian tersebut.
“Ini merupakan tanda bahwa, dengan pemerintah mengatasi tantangan yang dihadapi para produsen dan menciptakan lingkungan yang kondusif, produsen Nigeria lebih dari siap untuk mendukung upaya-upaya yang bertujuan meningkatkan perekonomian,” katanya.
Dalam acara tersebut, Jude Abalaka, Direktur Utama Tranos, menjelaskan bahwa ketika selesai dibangun, pabrik baru ini akan sangat meningkatkan kebijakan konten lokal pemerintah federal dengan mengurangi ketergantungan pada panel surya impor.
Saat ini, lebih dari 90 persen panel surya fotovoltaik (PV) yang digunakan di Nigeria merupakan impor, sehingga menyebabkan keterlambatan dan biaya yang lebih tinggi untuk proyek-proyek energi surya. Tranos bertujuan untuk memproduksi cukup panel secara lokal guna memenuhi seluruh permintaan pasar Nigeria, dengan kapasitas tambahan untuk ekspor.
"Localisasi ini diharapkan dapat mengurangi tantangan rantai pasok dan memudahkan kustomisasi produk yang sesuai dengan kondisi lokal," tambahnya.
Menurut Abalaka, fasilitas tersebut awalnya akan mengoperasikan satu jalur produksi, dengan jalur pertama diperkirakan mulai beroperasi dalam waktu 15 hingga 18 bulan, menghasilkan 400 megawatt per tahun. Kapasitas penuh sebesar 800 megawatt ditargetkan selesai pada tahun 2027, menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung secara signifikan tujuan energi terbarukan Nigeria.
Ia juga menyebutkan bahwa ekspansi ini akan meningkatkan lapangan kerja, dengan perusahaan memproyeksikan peningkatan jumlah karyawan dari 160 menjadi sekitar 400 orang dalam dua tahun ke depan.
Memuji inisiatif tersebut, Abba Abubakar Aliyu, Direktur Utama Badan Elektrifikasi Perdesaan (REA), menggambarkan proyek ini sejalan dengan upaya pemerintah federal untuk menjadikan Nigeria sebagai pusat energi terbarukan di Afrika.
BACA JUGA: Perbatasan yang poros: Produsen Nigeria kesulitan menghadapi persaingan tidak adil dari pasar Asia —CPPE
Disediakan oleh SyndiGate Media Inc. ( Syndigate.info ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar