Seperti yang kita tahu, di angkasa ada matahari yang selalu menyinari bumi dan seisi tata surya. Matahari sendiri berlokasi di pusat tata surya dan menjadi pusat atau inti dari tata surya itu sendiri. Matahari memang sangat dekat dengan kehidupan manusia, tapi apakah kamu tahu mengapa matahari menjadi pusat tata surya?
Jika belum, maka kamu harus membaca dan menyimak artikel ini dengan seksama. Spesifiknya, kita akan membahas semua seluk beluk yang berhubungan dengan matahari dan hubungannya dengan tata surya. Mulai dari definisi matahari, mengapa matahari ada di pusat tata surya, hubungan matahari dengan tata surya dan bumi, serta bagaimana matahari bisa menarik benda langit lain di sekitarnya!
Matahari merupakan bintang

Dilansir dari berbagai sumber, matahari merupakan bintang, tepatnya matahari adalah satu-satunya bintang di tata surya kita. Lebih lanjut, bintang sendiri merupakan objek angkasa berukuran besar yang terdiri dari gas yang mampu memancarkan panas, radiasi, cahaya, dan energi secara mandiri. Artinya, bintang berdiri sendiri dan tidak memerlukan bantuan objek angkasa lain.
Jika dilihat dari bumi atau planet lain, matahari dan bintang lain biasanya akan terlihat seperti bola cahaya berwarna putih, kuning, atau jingga tergantung kapan dan darimana kamu melihatnya. Terakhir, matahari merupakan salah satu dari milyaran bintang yang ada di angkasa.
2. Matahari merupakan salah satu benda pertama yang terbentuk di tata surya

Dilansir Ilmu NASA Tata surya terbentuk awalnya dari ledakan raksasa yang disebut supernova sekitar 4.6 miliar tahun yang lalu. Kemungkinan, ledakan tersebut disebabkan oleh ledakan bintang. Nah, hasil dari supernova mengirim debu dan partikel angkasa. Nantinya, debu dan partikel tersebut akan berputar, melayang, dan akhirnya memadat menjadi benda angkasa.
Pertama, matahari terbentuk di tengah tata surya. Kemudian, benda langit lain seperti planet, bulan, dan asteroid akan menyusul karena terbentuknya matahari. Pembentukan matahari tentunya sangat penting karena tanpa matahari benda angkasa lain tak akan ikut terbentuk. Tak hanya itu, matahari juga menjadi benda terbesar di tata surya. Tercatat, sekitar 99 persen dari berat tata surya merupakan matahari itu sendiri.
Matahari memiliki gravitasi yang sangat kuat

Sebagai benda raksasa dan benda terbesar di tata surya, tentunya matahari juga menjadi benda angkasa dengan gravitasi terkuat. Saking kuatnya, CK-12 Foundation menerangkan bahwa gravitasi matahari lebih kuat 27.9 kali lipat dari gravitasi di bumi. Karena hal tersebut, matahari mampu menarik benda langit lain di sekitarnya. Dalam hal ini, planet dan asteroid merupakan beberapa benda langit yang mampu ditarik oleh gravitasi matahari.
Setelah ditarik oleh gravitasi matahari, benda angkasa akan mengorbit dan memutari matahari. Nah, hal tersebut membuat tata surya tertata rapih, tidak hancur, dan memiliki strukturnya sendiri. Secara spesifik, matahari bagaikan magnet atau lem raksasa yang membuat benda langit menempel pada posisi dan orbitnya.
4. Matahari sangat penting bagi bumi dan planet lain

Dilansir National Geographic Matahari sangat penting bagi kehidupan di bumi. Pertama, matahari dapat memberikan cahaya ke bumi. Kemudian, matahari juga mempengaruhi cuaca, iklim, dan suhu di bumi. Tidak hanya itu, cahaya matahari juga memberikan energi terbarukan yang dapat digunakan oleh manusia. Terakhir, matahari juga menentukan siklus siang dan malam yang mana berdampak sangat besar pada kehidupan di bumi.
Tidak hanya di bumi, matahari juga memiliki efek yang besar pada planet lain. Dalam hal ini, kehadiran matahari menentukan suhu, komposisi, dan atmosfer dari setiap planet. Sebagai contoh, semakin jauh suatu planet dari matahari maka planet tersebut akan semakin dingin dan biasanya memiliki permukaan yang diselimuti oleh gas tebal. Jika sudah begini, maka tidak mengherankan jika matahari disebut sebagai pusat tata surya. Tepatnya, matahari menjadi inti yang menentukan bentuk dari tata surya itu sendiri.
5. Jika matahari musnah maka tata surya juga akan hilang

Seperti bintang lain, matahari juga dapat mengalami penuaan dan jika sudah cukup tua nantinya matahari akan meledak. Beruntungnya, hal itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Dilansir Live Science setidaknya matahari akan meledak dalam waktu sekitar 5 miliar tahun lagi. Saat matahari meledak, kemungkinan manusia sudah punah atau sudah meninggalkan bumi. Jadi, manusia tak akan bisa menyaksikan ledakan tersebut.
Sayangnya, jika matahari musnah dan meledak, maka tata surya juga ikut hilang. Pasalnya, ledakan matahari akan menjadi ledakan yang sangat dahsyat. Pertama, guncangan dari ledakan matahari bisa menghancurkan planet dan benda langit di sekitarnya. Kemudian, radiasi yang menyebar juga bisa mempengaruhi tatanan tata surya. Tak lupa, debu dan partikel sisa ledakan juga bisa menabrak dan menghancurkan benda langit lain. Jadi, jika matahari yang merupakan pusat tata surya musnah, maka tata surya juga akan hilang.
Setelah dibahas secara rinci, tentunya kamu sudah tahu mengapa matahari menjadi pusat tata surya. Efeknya yang besar, cahayanya yang terang, dan gaya gravitasinya yang besar membuat matahari sangat penting bagi tata surya. Dalam hal ini, matahari memiliki peran yang sangat krusial bagi eksistensi dan keberlangsungan tata surya. Jadi, tidak salah jika matahari menyandang gelar sebagai pusat atau inti dari tata surya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar