Status Geopark Danau Toba dalam Risiko di Cabut: UNESCO Telah Memberikan Peringatan Sejak 2023, Mengapa Ini Terjadi?

PIKIRAN RAKYAT - Anggota Komisi VII DPR RI Bane Raja Manalu memperingatkan pemerintah tentang ancaman pencabutan status Geopark Kaldera Danau Toba oleh UNESCO Global Geopark apabila tidak melaksanakan saran-sarannya untuk meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan.

Komisi yang menangani urusan wisata tersebut telah menyampaikan peringatan kepada pemerintah bahwa UNESCO sudah menerbitkan peringatan merah sejak bulan September tahun 2023, serta memberikan tenggat dua tahun untuk melakukan peningkatan dalam pengelolaan geopark atau taman bumi.

Besar kemungkinan pencopotan status Toba dari UNESCO Global Geopark akan disesali," kata Bane saat berada di Jakarta pada hari Selasa, tanggal 13 Mei 2025, sebagaimana dilaporkan oleh Antara.

Edukasi Masyarakat

Dia menyatakan bahwa sekarang dibutuhkannya kesepakatan bersama melalui upaya pendidikan oleh pemerintah kepada publik.

"Bukan semacam sertifikat yang secara otomatis menjadikan Danau Toba sebagai tujuan utama," ujarnya tentang status geopark.

Kekuatan dari manajemen area taman di wilayah Danau Toba untuk menarik wisatawan dan memperbaiki kualitas hidup penduduk lokal.

"Menjadi label geopark bukanlah tujuannya yang terakhir, tetapi tanggung jawabnya harus dijalankan," kata Bane.

Menurut mereka, penanganan area taman bumi yang berada di bawah naungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) harus dievaluasi kembali.

"Dengan berbagai macam tanggung jawab yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, terdapat ketakutan bahwa pengelolaan geopark mungkin tidak akan mendapatkan prioritas," ujarnya.

UNESCO Akan Menilai Ulang

Menurut dia, keterseriusan pemerintah daerah sangat dibutuhkan tanpa perlu menukar kepala dinas ataupun merubah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan Geopark Kaldera Toba.

"Padahal, ini merupakan hal yang sangat penting karena mendapatkan status geopark dari UNESCO pun tak semudah itu," ungkap Bane.

Bane mengungkapkan hal tersebut karena tim penasihat dari UNESCO akan melakukan evaluasi kembali terhadap Geopark Kaldera Toba pada Juni 2025 nanti.

"Harapannya, dalam dua sampai tiga bulan mendatang, manajemen Danau Toba dapat menghasilkan peningkatan yang positif, sehingga UNESCO tidak akan mencabut status Geopark Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar