Imbauan ini disampaikan menyusul insiden dugaan kekerasan di SDN 14 Sumalata yang melibatkan seorang kepala sekolah dan muridnya.
“Ia berharap tidak ada lagi kekerasan di dunia pendidikan, baik dari guru ke murid, murid ke guru, sesama murid maupun sesama guru. Sekolah harus menjadi ruang aman,” ungkap Irwan di Gorontalo, Minggu (1/6).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo Utara ini juga menyampaikan keprihatinannya atas dugaan pemukulan yang dilakukan kepala sekolah terhadap salah satu murid.
Menurutnya, insiden tersebut sangat disayangkan dan mencoreng citra dunia pendidikan.
"Usaha mediasi yang kami lakukan tidak direspon dengan baik oleh kepala sekolah. Padahal dalam situasi seperti ini, seharusnya ada keterbukaan agar masalah bisa ditangani dengan adil dan objektif," jelasnya.
Irwan menambahkan, pihaknya telah menempuh jalur kelembagaan melalui pemanggilan resmi untuk klarifikasi, namun upaya tersebut tidak mendapat tanggapan. Sikap tidak kooperatif ini dinilai sebagai hambatan dalam proses penyelesaian kasus.
“Jika pimpinan lembaga pendidikan bersikap tertutup terhadap masalah seperti ini, itu bisa memberi kesesan pembiaran dan memperburuk kepercayaan publik,” tegasnya.
Dia menekankan pentingnya peran kepala sekolah sebagai teladan, bukan sosok yang menimbulkan ketakutan di lingkungan belajar. Dia juga menegaskan bahwa pelanggaran etika profesi akan ditindak tegas.
Saat ini, Dinas Pendidikan tengah mengkaji langkah-langkah penanganan, termasuk kemungkinan pemberian sanksi administratif hingga pemberhentian sementara terhadap kepala sekolah tersebut.
"Kami serius menangani kasus ini. Langkah tegas akan diambil untuk menjaga integritas dan kenyamanan lingkungan sekolah," tutup Irwan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar