
, Jakarta - Baru-baru ini para pecinta hewan dihebohkan dengan viral video yang menampilkan momen memilukan ketika seekor induk gajah tidak ingin pergi meninggalkan buah hatinya yang telah tewas ditabrak truk dan tersangkut di bawah kendaraan itu.
Insiden tragis itu terjadi pada Sabtu malam, 11 Mei 2025, di Perak, Malaysia. Setelah kejadian tersebut, banyak pihak yang membandingkan perilaku si induk gajah dengan karakteristik gajah yang diketahui sebagai hewan pintar dan memiliki beberapa fakta unik.
Dilansir dari Daily Mail Diketahui bahwa seekor gajah kecil meninggal dunia setelah ditabrak oleh sebuah truk di kilometer 80 jalur Gerik-Jeli Jalan Raya Timur-Barat, Perak, wilayah utara Malaysia, pada hari Minggu tanggal 11 Mei tahun 2025.
Berdasarkan video yang tersebar, setelah insiden itu, gajah ibu nampak terus mencoba menendang truk dan bahkan berhasil menghancurkan bagian depan kendaraannya. Untuk menjaga keselamatan serta meredakan situasi, gajah betina tersebut harus dimedis dengan obat bius sehingga dapat ditransfer, sedangkan tubuh anaknya telah diserahkan kepada otoritas setempat.
Video mengenai kesedihan seekor gajah betina yang telah kehilangan anaknya dengan cepat menyebar luas di platform media sosial dan mendapat perhatian dari para penyuka binatang. Gajah dikenali sebagai spesies cerdas dengan memori tajam.
Di samping itu terdapat begitu banyak hal unik tentang gajah, di bawah ini adalah uraian lengkap mengenai hal tersebut:
1. Mamalia daratan Tertinggi Di Bumi
Terdapat tiga jenis gajah, di antaranya yakni Gajah Savana Afrika (yang juga disebut Gajah Hutan), yaitu mamalia daratan terbesar di planet ini. Untuk seekor pejantan dewasa, ketinggian dapat mencapai sampai dengan 3 meter serta bobotnya kurang lebih 6.000 kilogram.
Baru pada usia 35-40 tahun, gajah mencapai dimensi maksimal, hal ini menandakan bahwa lebih dari separuh umur mereka, mengingat gajah di alam bebas dapat bertahan hidup selama 60-70 tahun.
2. Bentuk telinga dapat menandakan jenis spesies
Merujuk pada laman World Wildlife Fund (WWF), a Terdapat tiga jenis gajah di seluruh dunia yakni Gajah Savana Afrika, Gajah Hutan Afrika, serta Gajah Asia. Salah satu metode untuk membedakan mereka terletak pada ciri khas dari telinganya. Gajah Afrika dikenali dengan mudah karena memiliki telinga yang lebih lebar dan berbentuk seperti benua Afrika.
Pada saat yang sama, gajah Asia mempunyai telinga yang lebih kecil dan berbentuk seperti daerah India. Terdapat pula perbedaan dalam struktur belalaian; gajah Afrika memiliki dua 'ujung' di pangkal belalainya, sementara gajah Asia hanya memiliki satu.
3. Kemampuan Belalai Gajah
Dikutip dari laman National Geographic , Belalai gajah memiliki sekitar 150.000 serat otot, sehingga menjadi salah satu struktur tubuh yang paling peka di kalangan mamalia. Gading mereka digunakan untuk menghisap air sebelum meminumnya—dan mampu menampung hingga delapan liter dalam sekali hisapan.
Di samping itu, belalai gajah pada dasarnya merupakan hidung panjang yang difungsikan untuk mencium, bernafas, memainkan terompet, berenang serta mengambil benda-benda—khususnya makanan yang akan dimakannya.
4. Gading Gajah Memangnya tentang GIGI
Gading gajah merupakan gigi depan yang berkembang pesat dan baru nampak saat seekor gajah menginjak usia kira-kira dua tahun. Panjangan gading tersebut bakal bertambah besar selama hewan itu masih hidup.
Fungsi gading bermacam-macam, termasuk untuk memisahkan kulit pohon, mengekskavasi akar, bahkan sampai digunakan sebagai senjata dalam pertempuran. Sayangnya, hal ini turut menjadikan gajah rentan terhadap ancaman, khususnya ketika mereka ditargetkan oleh pemburu manusia atas nilai gading tersebut.
5. Mempunyai Kepala Kutikula yang Kuat dan Sangat Fungsional
Ketebalan kulit gajah biasanya mencapai sekitar 2,5 sentimeter pada bagian tubuh yang mayoritas. Kekayaan lipatan dan kerutannya dapat menyimpan air hingga sepuluh kali lebih banyak daripada kulit rata, memungkinkan mereka untuk bertahan dalam kondisi suhu tinggi dengan baik. Agar terhindar dari kotoran serta perlindungan dari paparan langsung cahaya matahari, gajah secara rutin berendam pasir dan lumpur.
6. Mayoritas Kegiatannya Adalah Makan
Gajah mengonsumsi beragam tanaman seperti rumput, dedaunan, semak-semak, buah-buahan, serta akar-akaran sesuai dengan musim dan lingkungan di mana mereka hidup. Pada saat kemarau, hewan ini biasanya memilih untuk menyantap bagian dari pepohonan dan semak yang lebih keras seperti batang kecil, dahan-dahan, dan bahkan barked.
Tiap hari, sebuah gajah dapat memakan hingga 150 kilogram pangan – jumlah itu kurang lebih sama dengan 375 kaleng kacang goreng. Mengingat besarnya kebutuhan makan tersebut, gajah bisa menggunakan sampai tiga per empat dari waktunya selama satu hari hanya untuk menyantapnya.
7. Keterampilan Komunikasi dan Mendengarkan
Gajah menggunakan beragam metode komunikasi, termasuk suara trumpeting (ada pula nada yang terlalu rendah bagi telinga manusia), bahasa tubuh, kontak fisik, serta bau. Mereka juga mampu bertukar informasi dengan memanfaatkan sinyal seismik – yakni bunyi yang menghasilkan gelombang getaran pada lapisan tanah – yang dapat dirasakan oleh kerangka mereka.
Dikutip dari Dana Kemanusiaan untuk Hewan Internasional Organisasi IFAW menyebutkan bahwa gajah mempunyai pandangan mata kurang baik, tetapi memiliki kemampuan penciuman serta pendengaran luar biasa. Gajah mampu mendengarkan suara dengan frekuensi sekecil 17 Hz—untuk dibandingkan, manusia bisa menangkap bunyi paling rendah di 20 Hz. Akan tetapi, ketika berbicara tentang frekuensi tinggi, mereka hanya dapat mengenali sampai ke 12.000 Hz, sementara manusia punya batas atas hingga 20.000 Hz untuk mendengarnya.
Di luar fungsinya dalam mendengar, telinga gajah juga berperan penting dalam menjaga temperatur badannya. Karena ukuran telinganya yang luas, banyak terdapat pembuluh darah besar di sana. Sistem peredaran darahnya akan memindahkan darah dari seluruh tubuh menuju telinga tersebut.
8. Anak gajah dapat berdiri hanya dalam waktu 20 menit sesudah dilahirkan.
Gajah terkenal mempunyai kebolehan istimewa bahkan sejak saat kelahiran — anak gajah dapat berdiri hanya dalam 20 menit sesudah dilahirkan, serta mulai bergerak dalam waktu satu jam. Setelah dua hari, mereka telah sanggup menyusuri ritme pergerakan rombongan.
9. Gajah Selalu Ingat
Bagian otak gajah yang bertanggung jawab atas pengolahan memori, yakni lobus temporal, memiliki ukuran yang lebih besar dan densitas yang lebih tinggi daripada pada manusia. Oleh karena itu timbullah peribahasa, "Gajah tidak akan pernah melupakan sesuatu."
Peristiwa tersebut pun sudah diuji coba oleh beberapa ilmuwan yang secara rutin memantau berbagai eksemplar gajah dalam waktu puluhan tahun usai selamat dari perburuan ilegal. Selain itu, mereka juga menunjukkan kemampuan untuk mengingat dengan jelas muka sesama anggota spesiesnya.
10. Penurunan Populasi yang Berkelanjutan
Dalam rentang satu abad terakhir, kira-kira 90% dari jumlah gajah Afrika sudah punah — mayoritas disebabkan oleh perniagaan gading. Saat ini, diyakini bahwa hanya tinggal sekitar 415.000 ekor gajah liar yang bertahan hidup di keseluruhan Benua Hitam.
Gajah Asia juga mengalami bahaya yang signifikan, dengan jumlah populasi berkurang paling tidak 50% dalam tiga generasi terakhir. Sekarang, diperkirakan masih ada antara 48.000 hingga 52.000 individu gajah Asia yang hidup di habitat aslinya.
Perubahan serta pengurangan lingkungan hidup disebabkan oleh penataan wilayah pendudukan dan penebaran area untuk bercocok tanam menyebabkan gajah Asia berjuangan melanjutkan rute perpindahan musimannya menuju sumber air, makanan, dan lokasi perkawinan karena hambatan. Hal ini membuat mereka lebih kerap bersentuhan dengan manusia, yang pada gilirannya seringkali merugikan keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar